Bantul (MTsN 8 Bantul) – Beberapa siswa berjalan kaki dan beberapa lainnya diantar orangtua mulai turun dari sepeda motor dan mendekat ke pintu gerbang madrasah. Mereka ditunggu guru untuk dicek suhu tubuh menggunakan termogun dan diminta mencuci tangan. Apabila mereka bersuhu tubuh dibawah batas (27,5 0C), mereka diizinkan masuk kelas. Namun apabila mereka bersuhu diatas batas, maka diminta istirahat dan isolasi mandiri di ruang. Pembelajaran dimulai pukul 07.00 hingga 10.30 WIB. Siswa berjalan keluar kelas dengan menjaga jarak dan terus mengenakan masker. Demikian situasi siswa MTsN 8 Bantul pada Pertemuan Tatap Muka Terbatas (PTMT) yang mulai dilaksanakan Senin (25-10-2021). PTMT dilaksanakan dengan jadwal pertemuan per kelas 2 kali dalam sepekan. Pada pekan pertama, hari Senin dan Kamis digunakan untuk siswa kelas VII.A dan VII.B, Selasa dan Jum’at untuk siswa kelas VIII.A dan VIII.B, dan Rabu dan Sabtu untuk siswa kelas IX.A dan IX.B. Untuk pekan kedua, hari Senin dan Kamis digunakan untuk siswa kelas VIII.A dan VIII.B, Selasa dan Jum’at untuk siswa kelas IX.A dan IX.B, dan Rabu dan Sabtu untuk siswa kelas VII.A dan VII.B. Demikian untuk pekan selanjutnya bergeser kelas yang memulai PTMT. Pada PTMT hari pertama, tidak ditemukan siswa yang memilik gejala mengarah covid-19 sehingga berjalan dengan baik dan lancar.
Munawar, S.Pd. MA selaku Wakil Kepala Urusan (Wakaur) Kurikulum MTsN 8 Bantul menyampaikan bahwa siswa yang hadir ke madrasah untuk PTMT sudah dikurangi hingga sekitar hanya 35%. Penerapan protokol juga ketat dilakukan termasuk tempat duduk diberi jarak cukup, siswa sudah divaksin, dan usai pembelajaran ruang di semprot sehingga diharapkan tidak menjadi cluster penyebaran baru. “PTMT juga sudah mendapat persetujuan orangtua siswa dan ditujukan bagi siswa yang sudah di vaksin 2x” ungkap Munawar.

Kepala MTsN 8 Bantul, H. Sugiyono, S.Pd. merasa senang dan bersyukur pembelajaran tatap muka akhirnya bisa kembali dilaksanakan meskipun secara terbatas. Pembelajaran dilaksanakan dengan sistem blended learning atau pembelajaran campuran atara kurikulum darurat dan normal. Pembelajaran dengan durasi 30 menit untuk 1 jam pelajaran diharapkan cukup untuk siswa menerima materi yang memang dipadatkan. Selain itu, rasa kangen siswa untuk bertemu langsung dengan teman sekelas atau semadrasah setidaknya cukup terobati. Pihak madrasah telah mempersiapkan semua termasuk video simulasi PTMT yang disiarkan di channel youtube MTsN 8 Bantul ‘Matsadeba TV’. Diharapkan melalui media tersebut, siswa lebih mudah memahami dan melaksanakan PTMT mulai tiba di madrasah, apa yang harus dilakukan ketika ditemukan gejala, ketika di kelas, hingga pulang kembali ke rumah (jkp).