Bantul (MTsN 8 Bantul) – Drs. Dalgiyono selaku guru Seni Budaya dan Prakarya (SBP) MTsN 8 Bantul antusias mengikuti pelatihan recorder yang digagas Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SBP Kabupaten Bantul, Kamis (2/2/2023) di Ruang Pertemuan Griya Dahar Joglo Opak Singosaren, Wukirsari, Imogiri, Bantul. Selain Dalgiyono, hadir 20 guru SBP lain dari MTs Negeri dan swasta se-Kabupaten Bantul.
Ketua MGMP Ahmad Mutahid, S.Pd memberikan pengantar bahwa regulasi untuk mapel Seni Budaya tidak berubah yakni setiap guru mesti mengajarkan dua macam cabang seni meskipun tahun depan Kurikulum Merdeka akan dijalankan. “Setelah dua minggu lalu kita berlatih angklung, hari ini berlatih recorder, dan di akhir bulan Februari kita akan praktik melukis dengan cat air. Dengan pelatihan tersebut kita berharap dapat menjadi opsi mengajar di madrasah masing-masing,” tandas Mutahid. Sementara Kepala MTsN 3 Bantul, Sugeng Muhari, S.Pd.Si. dalam sambutan menyampaikan apresiasi kepada guru SBP karena telah aktif melaksanakan kegiatan MGMP secara rutin dan selalu ada karya nyata. Sugeng menambahkan bahwa MGMP merupakan kegiatan wajib yang utama bagi guru professional dan berharap agar semakin variatif, inovatif, dan menarik.
Drs. H. Sutanto selaku pemateri memaparkan bagian – bagian recorder, posisi tangan saat memainkan, sistem penjarian dan memandu memainkan melodi lagu Bunga Nusa Indah. Menurut guru SBP MTsN 3 Bantul tersebut recorder dibagi menjadi 3 bagian yakni kepala (head), badan (body), dan kaki (foot). Pada bagian kepala terdapat mouthpiece (tempat untuk meniup) dan lubang suara, pada bagian badan terdapat lubang 1 hingga 6 6 dan lubang oktaf / lubang 0 (ada di belakang recorder). “Ada beberapa teknik yang perlu dipahami dalam memainkan alat music tiup ini yaitu pertama letakkan sumber tiupan (mouthpiece) di antara dua bibir” terang Tanto. “Jangan terlalu keluar dan jangan terlalu masuk atau digigit. Kedua, tangan kiri memegang bagian badan atas recorder dengan setiap jari menutup lubang-lubang tertentu dan ketigam tangan kanan memegang bagian bawah badan recorder dengan tugas setiap jari menutup lubang-lubang nada tertentu” imbuhnya. Tanto melanjutkan keempat yakni pada posisi recorder diarahkan ke depan dengan sudut 30 — 45 derajat, kelima, posisi/sikap badan tegak menghadap ke depan, keenam dada membusung dan kedua belah siku terangkat sehingga tidak menyentuh badan, ketujuh pernafasan yang digunakan dalam meniup adalah pernafasan diafragma dan kedelapan tiupan recorder seakan-akan ucapan ‘tu’, bukan ‘hu’ atau ‘fu’.Di tempat terpisah Kepala MTsN 8 Bantul H Sugiyono, S.Pd berpesan agar seluruh guru yang ada di madrasah yang dipimpinnya harus selalu aktif mengikuti kegiatan MGMP karena dapat menjadi ajang saling tukar informasi dan ilmu. “Kami berharap semua guru terus meningkatkan profesionalitas masing – masing melalui kegiatan MGMP karena dapat menjadi salah satu akses pertukaran ilmu dan informasi” tandas Sugiyono. Sementara Dalgiyono merasa senang dan antusias selama mengikuti kegiatan pelatihan karena ini adalah hal baru dan menarik mengingat ia adalah guru seni lukis. Alumni ISI yogyakarta tersebut akan terus aktif mengikuti kegiatan pelatihan terutama pada pertemuan di akhir Februari ini dimana materi yang akan disampaikan adalah melukis menggunakan cat air (jkp).