Bantul (MTsN 8 Bantul) – Shobria Nurul Islami selaku koordinator UKS MTsN 8 Bantul mengikuti sosialisasi Teknis Pelaksanaan PIN (Pekan Imunisasi Nasional) Polio, BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) dan Imunisasi Japanese Encephatilis yang dikoordinasi oleh Tim Vaksinasi dari Puskesmas Kapanewon Dlingo, Rabu (17/07/2024) bertempat di Joglo Pertemuan RM Mbok Sum Mangunan Dlingo. Shobria mengikuti kegiatan bersama seluruh stakeholder yang terlibat, termasuk perwakilan dari sekolah di tingkat TK/RA, SD/MI, dan SMP/MTs di wilayah Kapanewon Dlingo.
Turut hadir mendampingi kegiatan sosialisasi beliau PLT Panewu Dlingo, Marji Hidayat, SIP. dan Kapolsek Dlingo AKP Sutrisno S.H., M.H. Dalam sambutannya Marji Hidayat memaparkan bahwa saat ini Kapanewon Dlingo tengah berbenah dalam membangun infrastruktur dan masyarakatnya sehingga perwajahannya sudah semakin maju, berbeda dengan Dlingo sepuluh tahun silam. Harapannya, kesehatan masyarakat juga meningkat nilainya sehingga program nasional seperti PIN, BIAS dan Imunisasi JE ini perlu didukung oleh seluruh lapisan masyarakat agar cakupannya bisa mencapai 100%.
Senada dengan Marji, Sutrisno selaku Kapolsek Dlingo juga menyampaikan hal serupa. Jajaran Polsek Dlingo akan mendukung kelancaran program nasional imunisai ini dengan turut mensosialisasikan kepada masyarakat pentingnya anak-anak mendapatkan imunisasi untuk mencegah penyebaran berbagai macam penyakit dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Teknis Pelaksanaan Program PIN Polio, BIAS, dan JE disampaikan oleh dr. Elita Dwi Hapsari, Tim Vaksinasi Puskesmas Dlingo 1. Program PIN Polio yang sempat terhenti beberapa tahun belakangan ini mulai digalakkan lagi seiring munculnya kembali kasus penyakit Polio di Indonesia. Walaupun di DIY tidak terdapat kasus polio (zero case) akan tetapi di wilayah Klaten yang berbatasan langsung dengan DIY terdapat kasus polio sehingga perlu diadakan imunisasi sebagai langkah pencegahan, mengingat polio disebabkan oleh virus yang menyerang sistem pencernaan dan penyebarannya sangat cepat terutama melalui mulut.
Polio sendiri merupakan peyakit yang banyak menyerang anak-anak dan dapat menyebakan kelumpuhan seumur hidup bahkan kematian. Sasaran Imunisasi Polio ini adalah anak usia 0-7 tahun dengan pemberian 2 kali di bulan Juli-Agustus 2024. Sedangkan untuk siswa usia SMP-MTs, imunisasi yang diberikan adalah Japanese Encephalitis. Penyakit ini disebarkan melalui gigitan nyamuk Culex yang membawa virus JE yang didapat dari binatang burung dan babi. Oleh karena itu, penyakit ini banyak tersebar di daerah rural dan agrikultural. Dampak dari penyakit ini adalah infeksi radang otak dan menyebabkan kerusakan saraf permanen yang rentan menyerang anak-anak usia 0-15 tahun dan dapat berakibat fatal, sehingga oleh pemerintah dijadikan sebagai salah satu program nasional. Di DIY sendiri dilaporkan sebanyak 17 kasus dan menduduki peringkat ketiga setelah provinsi Bali dan Kalimantan Barat. Pelaksanaan imunisasi ini akan diselenggarakan di bulan September 2024 (sho).