Guru Bahasa Inggris MTsN 8 Bantul Ikuti Workshop Implementasi KBC

Bantul (MTsN 8 Bantul) – Guna meningkatkan kompetensi terkait kurikulum berbasis cinta (KBC), guru Bahasa Inggris MTsN 8 Bantul Joko Purwanto, S.P mengikuti workshop implementasi KBC, Selasa (12/8/2025). Kegiatan digelar oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris MTs Se-Kabupaten Bantul di MTsN 2 Bantul (Sumberagung, Jetis) menghadirkan praktisi pendidikan sekaligus guru SMP negeri di Gunungkidul, Dr. Laily Amin Fajariyah, M.Pd. Kegiatan juga dikuti sebanyak 29 guru Bahasa Inggris MTs negeri dan swasta Se-Kabupaten.

Kepala MTsN 2 Bantul Isti Bandini, M.Pd dalam sambutan menyampaikan selamat datang di madrasah berlokasi di Dusun Sumberagung, Kapanewon Jetis. Ia berharap seluruh peserta mengikuti dengan seksama dan mendapatkan ilmu terkait implementasi KBC. Selanjutnya Laily memaparkan prinsip dalam KBC yaitu penddikan berbasis nilai: menekankan pada pemahaman, internalisasi, dan menghidupkan nilai2 dalam kehidupan sehari hari, kedua pengembangan karakter, keteladanan, pendekatan holistic, keterlibatan komunitas yaitu orangtua dan masyarakat.

Doktor peraih gelar Doktor UNY dari LPDP PNS Kemenkeu tahun 2019-2023 tersebut menyampaikan terdapat panca cinta dalam KBC yaitu cinta kepada Allah dan Rasulnya, cinta ilmu, cinta lingkungan, cinta sendiri dan sesama, dan cinta tanah air. Guru dapat mengimplementasikan KBC di dalam pembelajaran atau intrakurikuler dengan cara pemetaan tujuan pembelajaran ke lima topik KBC dan di luar pembeljaran seperti korikuler, ekstrakurikuler, iklim madrasah. Ada banyak model atau metode yang bisa diterapkan dalaam pembelajaran dengan KBC, contohnya: cooperative learning, inquiry based learning, problem based learning (pbl), project based leaning (pjbl), dan genre based instruction.

Prinsip deep learning yaitu berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful). Pada prinsip berkesadaran, guru harus menyampaikan tujuan belajar di awal agar siswa mengetahui dan sadar atas pentingnya mempelajari materi tersebut. Prinsip bermakna adalah pembelajaran yang relevan dengan real world, aplikasi di dunia nyata, menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa sedangkan joyful: menyenangkan, memotivasi, membuat rasa ingin tahu murid muncul, menyediakan pembelajaran dengan tantangan yang sesuai untuk siswa.

Joko menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan yang dapat lebih memahkan peserta terkait implementasi KBC. Ia berharap dengan paparan yang disampaikan pemateri, seluruh peserta dapat lebih memahami, menerapkan prinsip deep learning dan mengimplementasikan KBS serta mengimbaskan ke teman sejawat (jkp).

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shares