MTsN 8 Bantul Gelar Bimtek Kurikulum Berbasis Cinta Bertema Wujudkan Panca Cinta di Setiap Aspek di Madrasah

Bantul (MTsN 8 Bantul) – Dalam rangka mewujudkan panca cinta dalam setiap aspek di Matsadeba, MTsN 8 Bantul gelar bimbingan teknis kurikulum berbasis cinta, Jum’at (26/9/2025). Kegiatan dihadiri Heni Prilantari selaku pemateri sekaligus pengawas pendidikan dari kantor kementerian agama Kabupaten Bantul. Selain itu hadir pula pengawas lain yaitu Miftakhul Bakhri, Suhadi, dan Ponco.

Bertindak selaku MC mahasiswa PK UNY 2025 Nafiah Nuraini dan moderator Nada. Kepala madrasah diwakili wakaur kurikulum Drajad Hadi Wibowo menyampaikan bahwa Madrasah telah melakukan supervisi. Harapannya dengan bimtek terkait kurikulum berbasis cinta (KBC), dapat meningkatkan kualitas guru dalam mengajar sehingga harapannya nilai kualitas pembelajaran akan meningkat.

Selanjutnya Heni memaparkan lima cinta dalam KBC. Pada cinta kepada Allah swt, seluruh peserta diajak untuk menghadirkan Allah swt sebelum menikmati segelas teh dan snack yang dihidangkan. Selanjutnya salah satu peserta diminta membaca dan menterjemahkan cuplian surat Al Waqiah ayat 63 – 73. Dari ayat tersebut, heni menyampaikan intinya adalah kita jangan merasa paling berharga dan penting di dunia karena segala sesuatu yg ada di dunia ini adalah nikmat dari Allah, bukan dari manusia. Peserta diminta merubah mindset umum menjadi mindset KBC yaitu jalaliyah dimana sisi jalaliyah Allah lebih menonjol sehingga Allah digambarkan sebagai sosok penghukum menjadi jamaliyah dimana sisi jamaliyah Allah SWT lebih menonjol sehingga digambarkan sebagai sosok penuh cinta. Rasa cinta kasih Allah SWT lebih dominan daripada murkaNya.

Peserta diminta merubah ibadah mode budak yaitu paksaan dalam melakukan ibadah dan pedagang yaitu permintaan menjadi mode pecinta dimana dengan rasa cinta atau tanpa paksaan dalam melakukan ibadah. Salah satu cara adalah kenali Allah swt melalui nama indahnya (asmaul husna), tulis jurnal cinta dari Allah setiap hari. Selanjutnya Heni menyampaikan bentuk cinta kepada ilmu, alam/lingkungan, diri sendiri dan sesama serta cinta pada tanah air.
Salah satu peserta diminta menyampaikan hasil diskusi yaitu mencari permasalahan, diikuti dengan langkah pemecahan masalah tersebut dengan melakukan murojaah bersama di mushala setiap hari mulai jam 06.30 hingga 6.50. Hal ini berdasarkan kegiatan nyata yang dilakukan guru tahfidz MTsN 8 Bantul Sambudi Purwanto. Heni dan peserta memberikan apresiasi atas apa yang telah dilakukan Sambudi (jkp).

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shares