Guru Bahasa Jawa MTsN 8 Bantul Ikuti Bimtek Wursitabasa Jawa BBY 2025 di Ros In Bantul

Bantul (MTsN 8 Bantul) – Guru Bahasa Jawa MTs N 8 Bantul, Jaat Siyah Riwayati, S.Pd. terpilih mengikuti bimbingan teknis Wursitabasa Jawa bagi Guru Bahasa Jawa SD/MI dan SMP/MTs Kabupaten Bantul tahun 2025 selama 4 hari mulai Senin (4/8) hingga Kamis (7/8). Kegiatan diselenggarakan oleh Balai Bahasa Yogyakarta (BBY) di Aula Prangtritis Hotel Ros In Bantul dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Hermawan Setiadi. Wakil Bupati memberikan sambutan melalui Setda berpesan bahwa  penyeleggaraan kegiatan ini berhubungan dengan rencana Kabupaten Bantul untuk melestarikan Bahasa dan Budaya Jawa sesuai dengan arah kebijakan RPTJM yaitu terlestarikannya Bahasa dan Sastra Daerah. Ratun Untoro selaku koordinator penyelenggara kegiatan mengungkapkan kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru Bahasa Jawa dan sebagai permulaan dari rancangan kegiatan lomba Tunas Bahasa Ibu bulan September mendatang. Pernyataan tersebut selaras dengan sambutan kepala Balai BBY, Anang Santosa. Selain itu juga berpesan agar seluruh guru mengikuti kegiatan dengan tertib.

Jaat terpilih bersama 25 guru SD/MI dan 24 guru SMP/MTs lainnya terbagi dalam dua ruang, aula Parangtritis untuk guru SMP/MTs sederajat, dan aula atas untuk guru SD/MI. Hadir sebagai narasumber guru Bahasa Jawa SMP/MTs sederajat hari pertama Edi Setiyanto, M.Hum dari Badan Reset Inovasi Nasional menyampaikan Pedoman Ejaan Penulisan Bahasa Jawa Huruf Latin. Selanjutnya Muhammad Bagus Febriyanto, S.S.,M.Hum. menyampaikan materi Pemdoman Pemerkaya Istilah Jawa.

Pada hari kedua Sahrul Yuliyanto, M.Sn. selaku narasumber mengajak guru belajar tentang karawitanisasi geguritan yang pada akhirnya nanti menjadi salah satu cabang lomba dalam Festival Tunas Bahasa Ibu pada bulan September. Suyati, S.Pd. sebagai narasumber hari ketiga sesi pertama dengan materi Penguatan Bahan Ajar Bahasa Jawa memberikan paparan terkait muatan lokal Bahasa jawa sebagai mulok wajib dengan payung hukum Pergub nomor 64 tahun 2013. Namun pada pelaksanaan Kurikulum Merdeka ini masih dalam proses pengajuan payung hukum kepada Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi DI Yogyakarta. Prof. Dr. Suwardi Endraswawa, M.Hum. selaku narasumber kedua di hari ketiga memaparkan tentang penulisan geguritan. Pada hari terakhir dengan materi penulisan Aksara Jawa sesuai dengan pedoman Kongres tahun 2023 dipaparkan oleh Setyo Amrih Prasaja serta Ardini Pangastuti sebagai narasumber akhir bimtek mengajak peserta utuk menuliskan cerkak mini yang nantinya akan dibukukan.

Dalam rangkaian acara penutupan, Ratun Untoro mengemukakan “Setiap guru disini nanti wajib mengimbaskan hasil dari bimtek yang telah diikuti selama 4 hari ini, baik kepada guru maupun kepada murid. Dengan harapan Bahasa dan Sastra Jawa semakin lestari dan mendunia.”. Kegiatan yang berlangsung sampai pukul 17.30 ini ditutup oleh Kepala Balai Bahasa Yogyakarta, Anang Santosa.

“Tujuan keikutsertaan dalam bimtek yang diselenggarakan selama 4 hari ini tentunya untuk meningkatkan kompetensi saya selaku guru Bahsa Jawa. Kegiatan ini sangat bermanfaat baik untuk murid kedepannya maupun untuk kelestarian Bahasa Jawa. Sebagai guru Bahasa jawa memiiki tanggung jawab besar dalam wujudkan generasi yang memiliki karakter sesuai dengan karakter orang jawa, hal yang menjadi tantangan besar di era generasi Z sekarang ini.”Ujar Jaat Siyah yang juga merupakan ketua MGMP Bahasa Jawa MTs Negeri Swasta se-Kabupaten Bantul (jsr).

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shares