Bantul (MTsN 8 Bantul) – Sebanyak empat mahasiswa Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) semester tujuh terdiri dari dua mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Abdurrafi Dzulhisyam dan Bima Malika Setya Andriansyah dan dua mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Nafiah Nur’aini dan Nada Apit Aulia laksanakan Praktik Kependidikan (PK) di MTsN 8 Bantul mulai, Senin (21/7/2025). Keempat mahasiswa tersebut akan melaksanakan PK hingga Jum’at (26/9) dibawah bimbingan dosen pembimbing lapangan (DPL) Asfar Arif Nurharjanto, S.Pd., M.Pd. Selain itu, keempat mahasiswa juga dibimbing oleh Widadi, S.Pd (guru B. Indonesia) dan Joko Purwanto, S.Pd (guru B.Inggris) serta dibawah koordinator madrasah Drajad Hadi Wibowo, S.Pd (Wakaur Kurikulum).

Pada pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas di pekan pertama Agustus, Nada mengajar murid kelas 8 materi teks laporan hasil observasi menggunakan media ppt dan video youtube. Mahasiswi asal Banjarnegara tersebut antusias dalam mengajar murid. Nafiah mengajar murid kelas 7 materi teks deskripsi dengan media yang sama. Mahasiswi asal Cilacap tersebut menyampaikan ia mendapatkan banyak sekali pengalaman berharga yang sebelumnya belum pernah dirasakan. Suasana di kelas terasa penuh dengan semangat, meskipun terkadang ada tantangan saat mengelola kelas. Aneka ragam murid seperti aktif bertanya, pendiam, tetapi semuanya memiliki karakter unik yang membuat proses belajar menjadi lebih hidup. Guru-guru di madrasah juga sangat ramah, sabar, dan terbuka dalam berbagi ilmu serta tips mengajar.

Pada pembelajaran Bahasa Inggris di kelas, Bima mengajar siswa kelas 7 materi greeting, leave taking, self-introduction, dan time dengan media ppt dan video pembelajaran. Mahasiswa asal Wonogiri tersebut merasa terkesan dan senang bisa bertemu langsung dengan murid yang beraneka ragam tingkah laku dan sifatnya. Rafi juga memakai media yang sama ketika mengajar murid kelas 8 materi greeting cards. Mahasiswa asal Imogiri Bantul tersebut senang bisa memiliki pengalaman langsung mendidik murid di kelas dan mendapat bimbingan dari guru pembimbing dan koordinator madrasah.

Berdasarkan buku panduan terdapat tahapan PK mulai pendaftaran, ploting lokasi dan DPL, pembekalan, observasi, penyusunan program kerja, pelaksanakaan program kerja dan pembimbingan, pelaporan, dan penilaian. Saat ini, keempat mahasiswa memasuki tahap pelaksanakaan program kerja dan pembimbingan. Selanjutnya mereka akan melalui tahap pelaporan dan penilaian meliputi lima aspek yaitu 1) perencanaan pembelajaran, 2) pelaksanaan pembelajaran, 3) kompetensi sosial, 4) kompetensi kepribadian, dan 5) luaran PK berupa perangkat pembelajaran yang terdiri atas: (1) matrik kegiatan dengan jumlah minimal 272 jam (sesuai format di buku panduan) (2) logbook/ catatan harian (sesuai format di buku panduan) (3) laporan (sesuai format di buku panduan) (4) RPP (3 terbaik yang salah satunya akan dibuat video pembelajarannya) (5) bahan ajar (6) media pembelajaran (7) video pelaksanaan pembelajaran/program/latihan berdasarkan salah satu dari 3 modul ajar terbaik dengan durasi 10 – 15 menit (sesuai template) (8) artikel ilmiah berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan di lokasi PK, dan (9) foto-foto kegiatan.

Kepala MTsN 8 Bantul Imam Syamroni, S.Pd.M.Sc disela kesibukan menyampaikan harapan agar keempat mahasiswa PK memiliki pengalaman yang berharga dengan terjun langsung ke madrasah bertemu dan mendidik murid di kelas. Selain itu, terjalinnya hubungan yang baik dan professional antara mahasiswa, murid, guru, dan pegawai diharapkan dapat menambah semangat untuk meningkatkan persaudaraan yang telah terjalin dengan baik. Salah satu guru pembimbing Joko berharap apa yang telah diterima mahasiswa selama menjalani PK di MTsN 8 Bantul seperti pengalaman, ilmu pengetahuan, wawasan, dan kompetensi sosial dapat menjadi pengalaman dan ilmu yang berharga dan positif untuk menjadi bekal ketika kelak benar – benar menjadi guru. “Semoga juga ilmu yang mereka berikan kepada seluruh murid dapat mereka terima dan pakai serta kelak mereka berempat benar-benar dapat menjadi guru, dosen, atau widyaiswara” harap Joko (jkp).

