Bantul (MTsN 8 Bantul) – Mengawali tahun ajaran baru 2025/2026 MTsN 8 Bantul menggelar bimbingan teknis (bimtek) kurikulum mengambil tema membentuk peserta didik penuh cinta kasih dengan Deep Learning dan Kerikulum Cinta (Kurcinta), Jum’at (18/7/2025). Salah satu kegiatan program kurikulum tersebut menghadirkan pemateri pengawas pendidikan madrasah Kantor Kementerian Agama Bantul H. Suhadi. Kegiatan diikuti guru terbagi menjadi empat rumpun (agama, bahasa, olah raga-TIK, sosial) bertujuan untuk lebih mengenal pembelajaran deep learning, kurikulum cinta, dan meningkatkan kemampuan guru dalam membentuk murid dengan cinta kasih.
Kepala Tata Usaha Muchammad Yusro dalam sambutan menyambut baik kegiatan yang diinisiasi oleh wakaur kurikulum MTsN 8 Bantul Drajad Hadi Wibowo. Diharapkan seluruh guru dapat mengikuti dengan serius agar mutu atau kualitas guru dan pembelajaran menjadi lebih baik.

Suhadi memaparkan didepan peserta bimtek bahwa deep learning merupakan pembelajaran mendalam, berfokus pada pengembangan pemahaman konsep secara mendalam dan relevan. Prinsip utama dalam deep learning yaitu meaningful learning atau pembelajaran bermakna, mindful learning atau pembelajaran dengan kesadaran, dan joyfull learning atau pembelajaran menyenangkan. Suhadi membagi pembelajaran menjadi tiga yaitu deep learning, surface learning, dan no learning. Deep learning berarti pembelajaran sudah mencakup tiga prinsip meaningful, mindful, dan joyful. Surface learning berarti pembelajaran kurang menghasilkan kompetensi standar yang diharapkan dengan proses pembelajran yang sederhana sedangkan no learning berarti pembelajaran yang tidak mencakup tiga prinsip dan tidak menghasilkan kompetensi apapun kepada murid. Suhadi juga mengingatkan bahwa pemberian apresiasi merupakan hal yang sangat penting. Meskipun hanya sanjungan (dengan kata ‘bagus’, ‘mantab’ dan lainnya terhadap proses dan hasil belajar murid), tetap menjadi bagian penting bagi murid untuk menambah semangat belajar mereka.

Pada kesempatan itu Suhadi mengajarkan peserta bimtek cara membuat modul ajar menggunakan bantuan Artificial Intelligence (AI) ChatGPT dengan menyiapkan prompt dan template modul ajar. Salah satu peserta Joko Purwanto berhasil membuat akun baru ChatGPT dan berhasil memanfaatkan AI tersebut untuk membuat modul ajar. Selain ChatGPT, peserta juga bisa menggunakan AI lainnya seperti Gemini (jkp).

