Profil MTsN 8 Bantul

Dalam wawancara yang dilakukan hadir tiga tokoh yaitu Ashari, Hasim, dan Zainudin. Ashari dalam pernyataannya menyampaikan bahwa mereka bertiga ini merasakan bahwa pentingnya sekolah untuk anak-anak di Muntuk. Mereka ini merupakan alumni salah pondok pesantren di Jawa Timur dan telah mengabdikan diri sebagai guru ngaji di muntuk dan membentuk perkumpulan Jam’iyyatul Quro’ wal Huffadz yang anggotanya di beberapa dusun di munthuk.

Dari dukungan perkumpulan ini berdiri MTs Ma’arif Muntuk, walaupun kemudian nama tersebut tidak disetujui dan nama yang disetujui adalah MTs LKMD Muntuk. Mereka memikirkan masa depan generasi di Muntuk yaitu di samping pandai mengaji juga memiliki Ijazah sehingga di masa datang generasi Muntuk dapat meraih masa depan yang lebih baik, karena tanpa ijazah sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Maka kemudian mereka berinisiatif mendirikan MTs.

Menurut Hasim salah satu tokoh pendiri MTsN 8 Bantul menyatakan bahwa MTsN 8 Bantul ada semula bernama MTs LKMD Muntuk didirikan pada tanggal 16 Juni 1982 dan bertempat di rumah Lurah Desa Muntuk Bp. Duwijo, selama 1 tahun, karena rumah tersebut digunakan untuk keperluan keluarga, maka pindah ke rumah Bp. Munawi selama 2 tahun.

Zainudin dalam penuturannya menyampaikan bahwa Bp. Hadi Sokini (almarhum) yang merupakan tokoh desa Muntuk, perangkat desa Muntuk yang sekaligus sebagai Ketua Yayasan MTs LKMD Muntuk menawarkan tanahnya seluas 4802 m2 untuk ditempati MTs LKMD Muntuk sampai sekarang. Menurut Zainudin tambahnya, bahwa selama menjadi guru dan pegawai di MTs LKMD para guru dan pegawai semua tidak diberi honor, bahkan mereka iuran untuk mengadakan sarana prasarana belajar mengajar betul-betul lillahi ta’ala.

Para pendiri merasa prihatin dan berat merasakan keadaan MTs LKMD Muntuk yang bertahun-tahun belum bisa berkembang, karena kesulitan pendanaan. Mereka berinisiatif yaitu mengusulkan ke Pemerintah Pusat untuk menegerikan status MTs LKMD Muntuk, mereka berjuang langsung ke Jakarta. Akhirnya setelah pengajuan kedua kalinya permohonan dikabulkan. Maka pada tanggal 17 Maret 1997, status berubah menjadi negeri dengan nama MTsN Dlingo berdasar SK Penegerian dari Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor 107 Tahun 1997.

Pada Tahun 2017 nama MTsN Dlingo berubah MTsN 8 Bantul sesuai dengan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 372 Tahun 2015 wacana Perubahan Nama Madrasah Aliyah Negeri, Madrasah Tsanawiyah Negeri, dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri di Provinsi Daerah spesial Yogyakarta yang lalu dipertegas dengan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah spesial Yogyakarta Nomor 68 Tahun 2017.

Kepala MTs LKMD Muntuk – MTsN Dlingo – MTsN 8 Bantul dari waktu ke waktu :

1. Mugiyanto (16 Juni 1983 – Februari 1984) 
2. Yasmuri (Februari 1984 – Oktober 1984) 
3. Muhammad Dalhar (Nopember 1984 – Nopember 2000 ) 
4. Drs. Syamsul Ma’arif ( Desember 2000 – Juli 2001) 
5. Drs. Abdul Mudjib ( Agustus 2001 – Desember 2006 ) 
6. Drs. Ibnardo ( Mei 2007 – Pebruari 2011 ) 
7. Drs. Ahmad Daroji (Maret 2011 – 26 Februari 2018)
8. Drs. Tavif Raharja (26 Februari 2018 – 31 Desember 2019)
9. H. Sugiyono, S.Pd. (01 Januari 2020 – 2023)
10. Imam Syamroni, S.Pd.,M.Sc. (5 Januari 2024 – Sekarang)

Guru yang mengajar pada waktu masih MTs LKMD :

1. Sihono (Matematika, IPA, IPS) 
2. Supardi (Biologi, IPA) 
3. Barnawi (Bahasa Inggris) 
4. Suripto (Olah Raga) 
5. Sunardi (Bahasa Indonesia dan Pramuka) 
6. Tugiran (Matematika) 
7. Supardi (Olah Raga) 
8. Hasim ( Fikh) 
9. Ashari (Al-Qur’an Hadits) 
10. Zainudin (Bahasa Arab) 
11. Abadi (Aqidah Akhlaq)

Staf TU pada waktu awal berdiri :

1. Sihono (Ka TU) 
2. Munawi (Staf) 
3. Hadi Sokini (Staf)

Demikian sejarah singkat perjuangan berdirinya MTsN 8 Bantul. (ahmadi)