MTsN 8 Bantul, 04/02/2021. Tenaga pendidik menjadi salah satu faktor yang berperan penting dalam memajukan sebuah lembaga pendidikan. Demikian juga bagi MTsN 8 Bantul. Pada 22 Januari 2021 lalu, telah hadir 3 guru dari CPNS Kanwil Kemenag DIY sehingga harapannya mampu meningkatkan kualitas Matsadeba menuju madrasah yang unggul dan berprestasi. Tiga guru tersebut di antaranya Bapak Drajad Hadi Wibowo, S.Pd. yang merupakan guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Bapak Ngatemin, S.H.I. yang mengampu mata pelajaran Fikih, dan Ibu Jaat Siyah Riwayati, S.Pd. sebagai guru Bahasa Jawa.
Kehadiran 3 guru tersebut disambut baik oleh Pimpinan Madrasah yaitu Bapak Sugiyono, S.Pd. Selaku Kepala Madrasah dan Bapak M.H. Atho Assalami, S.Pd. sebagai Kepala Tata Usaha, serta didampingi Bapak Drs. Dalgiyono selaku Waka Urusan Sarana Prasarana. “Sengaja kami jamu dan ajak ngobrol ketiganya di taman sekolah yang kita beri nama Taman Ir. Soekarno sekaligus mengenalkan bahwa MTsN 8 Bantul ini adalah sekolah yang berkonsep taman,” tutur Bapak Sugiyono, S.Pd. Perbincangan yang santai tetapi serius menjadikan suasana yang begitu hangat dan penuh kekeluargaan.
Bapak Drajad Hadi Wibowo, S.Pd. berasal dari Salatiga, kelahiran tahun 1988, dan merupakan ayah dari 2 putra yang masih balita. Jarak sekolah dan rumah yang jauh, mengharuskan beliau indekos di daerah Piyungan. Guru olahraga yang juga merupakan mantan pemain sepak bola profesional ini memiliki pengalaman dan prestasi yang baik saat masih aktif menjadi atlet maupun sebagai guru. Beberapa klub sepak bola pernah beliau bela, di antaranya PPSM Magelang, Persiku Kudus, PS Bank Sumsel, dan pernah menjadi juara II pekan Olahraga Mahasiswa Nasional di Banjarmasin. “Dengan hadirnya beliau kami berharap mampu memberikan kontribusi kepada madrasah terutama prestasi di bidang olahraga.” Pungkas Sugiyono.
Begitu juga dengan Bapak Ngatemin, guru mata pelajaran Fikih asli Semarang. Beliau juga memutuskan untuk sementara tinggal di daerah Sewon. Guru yang masih muda dengan usia 26 tahun ini, belum berkeluarga sehingga antusias untuk dapat segera mencurahkan seluruh tenaga dan pikiran demi kemajuan Matsadeba. Selain mengajar Fiih, beliau juga mengampu program BTAQ dan tahfidz Juz Amma. “Saya juga suka olahraga,dulu saya pernah menjadi guru Ekstrakurikuler Pencak Silat dan mengantarkan peserta didik saya menjuarai berbagai kompetisi yang diadakan oleh Pemerintah maupun lembaga non Pemerintah, diantaranya Popda Kabupaten Batang, Lomba pencak silat seni MUI, Rektor Cup UIN dan yang lainnya. Dengan begitu saya berharap bisa berkolaborasi dengan pak drajad untuk mewujudkan program unggulan MTsN 8 Bantul yakni bidang olahraga”. Kata Ngatemin.
Berbeda dengan Bapak Drajad dan Bapak Ngatemin, Ibu Jaat Siyah Riwayati, S.Pd. merupakan asli Wonosari, Gunungkidul. Guru baru perempuan satu-satunya ini, mengampu mata pelajaran Bahasa Jawa. Beliau juga memiliki pengalaman yang mumpuni sebagai tenaga pendidik. Sebelumnya, beliau beberapa kali telah mengantarkan anak didiknya dalam meraih Juara dalam perlombaan geguritan baik tingkat kecamatan maupun tingkat provinsi. Selain membimbing lomba geguritan, beliau juga pernah membimbing lomba macapat.
Selama 2 hari yaitu hari Jumat 22 Januari dan Sabtu 23 Januari, ketiga guru tersebut ditugaskan oleh Kanwil Kemenag DIY untuk mengikuti Masa Orientasi Pegawai Aparatur Sipil Negara atau lebih di singkat Mocopatan. Hal ini bertujuan untuk lebih mengenal satuan kerja masing- masing. Mocopatan yang berlangsung di satuan kerja dilakukan dengan wawancara kepada kepala madrasah serta guru maupun TU terkait. Selain itu, ketiga guru tersebut juga melakukan obsevasi lingkungan seperti ruang kelas, ruang guru, ruang TU, perpustakaan, laboratorium, musala, dan lingkungan sekitar. Diharapkan dengan adanya masa orientasi di satuan kerja selama 2 hari ini, guru baru mampu cepat beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
“Beruntung sekali Anda di tempatkan di sini karena madrasah ini penuh dengan tantangan sesuai dengan usia Anda yang masih muda, yang tentunya diharapkan mempunyai dedikasi yang tinggi. Seneng iku bisa dirasakake ing ngendi wae, semono uga susah uga bisa dirasakake ing ngendi wae, gumantung awake dhewe sing gawe.” Begitulah wejangan Bapak Sugiyono kepada para CPNS. Banyak hal yang dipaparkan beliau dalam menjelasan seluk- beluk keadaan madrasah. Mulai dari kondisi peserta didik, guru, karyawan, serta lingkungan. Dengan penuh senang hati dan terbuka, Madrasah menerima kedatangan ketiga guru tersebut dengan harapan yang sangat besar. “Terakhir sebagai penutup pertemuan ini, harapan saya dengan hadirnya 3 guru CPNS di Matsadeba, akan mewarnai dan memberi inovasi di madrsah ini”. Tambah Atho selaku Kepala TU MTsN 8 Bantul. Semakin banyak karakter semakin memberikan warna di Matsadeba dan menjadikan madrasah menjadi penuh warna-warni sehingga lebih indah dipandang oleh masyarakat sekitar maupun masyarakat luar.