Lionel Messi di MTsN 8 Bantul

Lionel Andres “Leo” Messi atau lebih familiar dipanggil Messi seorang jenius murni, memiliki hubungan unik dengan sepakbola, saat ini bermain untuk tim Paris Saint Germaint “PSG” (Prancis). Lahir di Santa Fe, sebuah provinsi di Argentina pada 24 juni 1987 dan mulai bermain sepakbola untuk tim Grandoli, pada tahun 1995[1]. Messi merupakan kapten tim nasional Argentina sampai saat ini, yang  meraih peringkat kedua digelaran piala dunia tahun 2014 di Brazil dan juara copa Amerika 2021.

Di usia 11 tahun, Messi kecil didiagnosa menderita kekurangan hormon pertumbuhan, karena tinggi badannya hanya sekitar 147 cm dengan berat badan 39 kg. Kemudian Barcelona menawarkan untuk membiayai pengobatannya jika ia mau pindah ke Spanyol. Sebelum itu Charles Rexach, direktur olahraga Barcelona telah melihat dan menemukan talenta Messi. Saat melihat Messi, Rexach langsung menawarkan kontrak kepada messi. Uniknya, perjanjian kontrak dibuat di sebuah kedai kecil di Barcelona sekitar bulan desember tahun 2000, dengan membubuhkan tanda tangan diatas serbet makan yang terbuat dari kertas.

Berbicara sukses Barcelona dan Lionel Messi, tak bisa dilepaskan dari akademi La Masia. Akademi ini merupakan kependekan dari La Masia de can Planes, yaitu sebuah tempat pelatihan milik Barcelona, klub raksasa Spanyol. Tempatnya berdekatan dengan Nou Camp kandang Barcelona di distrik Les Corts, Barcelona.[2] Messi mulai masuk akademi sepakbola La Masia pada tahun 2000-2004, bersama teman-temannya yang sukses juga di dunia sepakbola diantaranya Francecs Fabregas, Gerrard Pique, Andres Iniesta, Victor Valdes, Xavi Hernandez, dan Charles Puyol[3]. La Masia, tempat pemain muda belia ditempa mulai dari aspek pribadi sampai dengan teknik sepakbolanya. Awal dari sebuah asa, harapan dan kesuksesan dimulai dari tempat ini. Anak-anak muda dari berbagai latar belakang berlomba-lomba menyiapkan diri untuk menyongsong masa depan dan cita-cita mereka. Terpampang foto-foto pemain lulusan La Masia di dinding bangunan tersebut, sebagai motivasi dan penambah semangat penghuninya[4],

Lembaga pendidikan sudah selayaknya memiliki visi dan misi yang bertujuan mencerdaskan anak didik dan mencetak generasi gemilang untuk bangsanya. Indonesia memiliki banyak lembaga pendidikan yang memiliki bermacam-macam nafas dan ciri khas, ada yang nasionalis adapula yang agamis. Sasaran utama lembaga pendidikan adalah membekali anak didik untuk menjadi pribadi lebih baik, bertanggung jawab, mempunyai skill dan keahlian yang mumpuni untuk menyongsong kamajuan zaman yang serba modern saat ini.

Sejatinya tugas dari tenaga pendidik dan sebagai orang tua bukanlah membentuk karakter anak, melainkan membantu anak untuk menemukan karakter anak itu sendiri, sehingga kedepannya dia mau dan mampu memberikan yang terbaik untuk bangsa dan agamanya. Pendidikan agama dan adab sangat dibutuhkan anak-anak masa sekarang untuk membentengi mereka dari hal-hal negatif yang dapat merugikan dan merusak masa depan. Karena jika masa depan anak-anak bangsa ini sudah dirusak, maka masa depan bangsa Indonesia juga akan ikut terancam.

Sekarang, yang menjadi pertanyaan adalah apa hubungan antara Lionel Messi dan akademi sepakbola La Masia dengan MTsN 8 Bantul? Dan adakah hubungannya untuk membangun generasi gemilang kebanggaan Indonesia? Di sini penulis mencoba melihat dari sudut pandang lain. Secara spesifik penulis melihat dari sudut pandang olahraga yang sebenarnya memiliki banyak sekali filosofi kehidupan yang dapat diambil. Salah satunya adalah dengan mengambil contoh pendidikan di dunia sepakbola dan pemainnya.

Madrasah merupakan lembaga pendidikan yang sudah kredibel dan mendapat tempat di masyarakat. MTsN 8 Bantul adalah salah satunya. Dari visinya MTsN 8 Bantul memiliki cita-cita mewujudkan generasi yang berakhlakul karimah, cerdas, terampil, berkarakter dan berwawasan lingkungan. Ini menjadi bukti bahwa MsN 8 Bantul sudah berpikiran jauh ke depan tentang kemajuan generasi muda Indonesia. Di MTsN 8 Bantul anak didik diajarkan ilmu agama sebagai dasar dari segala ilmu. Seperti yang tertuang dalam firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-‘Alaq ayat 5 “Allah mengajarkan kepada manusia apa yang tidak mereka ketahui”. Umat manusia dianjurkan untuk menuntut ilmu, seperti pepatah yang mengatakan “kejarlah ilmu, meskipun sampai ke negeri Cina”. Keutamaan menuntut ilmu juga menjadi pembeda dan mengangkat status sosial, seperti dalam firman Allah “Katakanlah, apakah sama antara orang yang mengetahui dengan orang yang tidak tahu” (Q.S Az Zumar:9).

Dengan kata lain, MTsN 8 bantul tidak hanya mencetak anak sebagai peserta didik yang berkarakter, berpendidikan, berilmu, dan berakhlakul karimah, tetapi juga guru-guru sebagai tenaga pendidik juga didorong untuk berprestasi dalam bidangnya. Murid yang berprestasi dihasilkan oleh guru-guru yang berprestasi pula, hal tersebutlah yang juga diharapkan Kementerian Agama sbagai tempat bernaung MTsN 8 Bantul.

Kembali ke program pendidikan MTsN 8 Bantul, peserta didik juga dibekali dengan berbagai macam pendidikan formal sebagai bekal hidup di dunia, yang dapat dijadikan sebagai modal awal meraih karier dan cita-cita mereka di masa depan. Pendidikan imtaq dan iptek berjalan beriringan di MTsN 8 Bantul, sehingga anak diharapkan dapat meraih sukses di dunia maupun akhirat kelak. Tidak jauh berbeda apabila dilihat dari tujuannya, La Masia, tempat Messi kecil ditempa adalah awal semuanya dimulai, dari pembentukan mental juara pemain, memasukkan filosofi permainan yang benar dan mencetak DNA sukses di dunia sepakbola. Suasana di La Masia memang terkesan merupakan perpaduan antara

tradisi dengan harapan, suasana menyenangkan dan kebiasaan. Sama halnya di MTsN 8 Bantul, banyak pembiasaan dan hal-hal yang ditanamkan sebagai dasar. Filosofi agama dan kehidupan disisipkan, dan DNA sukses disuntikkan ke dalam darah setiap anak didik. Tapi dibalik kesederhanaan itu, ada bentuk kedisiplinan yang dipegang teguh oleh semua orang yang ada di dalamnya. Pemain muda yang menimba ilmu di La Masia harus tepat waktu, menjaga nilai pelajaran meraka dan tetap menjaga kesantunan juga saling menghormati. Harapannya, semua itu bisa dipertahankan hingga sukses dan tenar kelak.

MTsN 8 Bantul dengan visi pendidikan dan komitmennya membangun generasi gemilang kebanggaan Indonesia mempunyai pembiasaan dan program pendidikan yang sangat relevan dengan itu semua. Anak-anak diberi keleluasaan dalam belajar, diberi kebebasan berekspresi dan mengembangkan bakat serta minatnya. Tetapi tentunya ada batasan-batasan yang harus dipatuhi. Seperti permainan sepakbola, semua pemain bebas bergerak dan berlari kemanapun saat di tengah lapangan. Tapi ada batas-batas atau garis yang harus mereka perhatikan untuk tidak dilewati. Ada bagian-bagian lapangan yang di dalamnya kita tidak boleh membuat kesalahan, atau pelanggaran. Seperti di dalam kotak penalti, kalau kita tidak ingin mendapat hukuman yang berat. Kita juga harus paham peraturan-peraturan yang harus kita ketahui dan cermati, ada juga wasit yang harus kita hormati sebagai pengadil saat di lapangan. Seperti kata-kata yang dikutip dari Buya Hamka yaitu “kecantikan yang abadi terletak pada adab dan ketinggian ilmu seseorang, bukan terletak pada wajah dan pakaiannya”. Jadi, sudahlah lengkap hal-hal pokok itu masuk dalam program visi dan misi MTsN 8 Bantul sebagai lembaga pendidikan yang bercita-cita mencetak generasi gemilang.

Sekali lagi, penulis menekankan bahwa untuk membentuk generasi gemilang kebanggaan Indonesia itu dipengaruhi oleh banyak aspek. Akan tetapi paling tidak pendidikan dasar sebagai pondasi awal haruslah kokoh dan kuat. Sehingga ketika anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih dewasa, anak memiliki bekal yang cukup. Faktor-faktor dasar yang meliputi  prinsip hidup, wawasan, dan logika berpikir haruslah luas dan bijaksana. Sehingga gemilang dalam karier, gemilang dalam hidup maupun gemilang dalam beragama dapat tercapai

Harapan kita semua, semoga kedepannya dapat muncul generasi gemilang yang menjadi kebanggan Indonesia, yang mempunyai semangat untuk maju, berkarakter, bertanggung jawab dan berakhlakul karimah. Yang bisa mensyiarkan Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin. Dan lahirnya “Messi-Messi” dari lulusan “La Masia” MTsN 8 Bantul yang menjadi kebanggaan agama, almamater, keluarga, bangsa, dan negara Indonesia tercinta ini.

[1] (Astri Novia, 2012, WONDERKID, Jakarta, BE CHAMPION)

[2] (https://id.wikipedia.org/wiki/La_Masia)

[3] (Lygia Pecanduhujan & Astri Novia, 2014, Ronaldo vs Messi, Jakarta, PT. Grasindo).

[4] (http://www.goal.com/id/news/2279/editorial-liputan-khusus/2011/05/25/2502555/fokus-la-masia-tempat-pemain-andal-dicetak).

 

Oleh : Drajad Hadi Wibowo

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shares