Bantul (MTsN 8 Bantul) – Wahyudi Supriyatno, S.Pd. selaku guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) MTsN 8 Bantul mengikuti Webinar Nasional Jumpa Sahabat Museum, Kamis (19-08-2021) mulai pukul 09.00 WIB melalui Aplikasi Zoom Meeting. Selain itu juga disiarkan live di channel Youtube Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kegiatan diselenggarakan oleh Duta Museum DIY Untuk Museum Monjali (Monjali) Yogyakarta bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan DIY. Tema webinar adalah Peran Museum dalam Upaya Penguatan Pendidikan Karakter dan Budaya di Era Digital.
Webinar menghadirkan Nanang Dwinarto selaku Kepala Bagian Operasional Museum Monjali, Dr. Endy Agustian, S.T.M.Eng. selaku Winner Duta Pendidikan Indonesia 2020, dan Gilang Ariya Pratama, S.T. selaku Duta Museum Monjali Yogyakarta 2020. Ketiga merupakan pemateri webinar. Selain itu Imelda Zamjanah Rahmawati, SIP selaku Duta Muda ASEAN Indonesia 2019 – 2021 bertindak selaku moderator dan Gita Amelia Asri Suharno selaku Aktivis Mahasiswa UAD DIY bertindak sebagai Host webinar.
Acara diawali dengan do’a dipimpin Gita dilanjutkan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan sambutan oleh Duta Museum Monjali, Gilang. Acara dilanjutkan pembacaan tata tertib webinar yang disampaikan oleh Gita diantaranya peserta wajib follow akun Instagram Dinas Kebudayaan DIY, Museum Monjali Jogja, berpakaian rapi, menjaga ketenangan, dan dapat menyampaikan pertanyaan melalui chat di Zoom Meeting dan di kolom komentar di channel Youtube. Peserta yang aktif bertanya dan beruntung akan memperoleh doorprize.
Pada acara inti, Nanang menyampaikan meskipun diberlakukan Peraturan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Museum Monjali harus tetap melakukan edukasi museum kepada masyarakat melalui media sosial yaitu belajar dari rumah. Perlu diketahui pada 17 Maret 2020 sebelum pandemi datang, jumlah pengunjung Museum Monjali mencapai diatas 1.600. Museum dinilai bermanfaat bagi negara untuk tetap utuh berdiri. “Ada suatu teori yang mengatakan untuk menghancurkan sebuah negara itu adalah dengan hapuskanlah sejarah, hapuskanlah bukti – bukti sejarah dan hilangkanlah dengan tali leluhurnya” ungkap Nanang. Artinya museum sebagai penangkal teori tersebut. “Museum menyimpan sejarah, museum menyimpan koleksi – koleksi sejarah, dan museum menyambung tali persaudaraan dengan leluhurnya” tambah Nanang. Dengan adanya museum maka teori tersebut akan ditangkis. Museum Monjali tiap 2 minggu sekali pada Selasa dan Sabtu mengupload koleksi museum di akun Facebook (FB) dan akun Instagram (IG).
Sementara pemateri kedua Endy menyoroti Pendidikan karakter dan peran digitalisasi museum. Menurutnya, dengan museum akan dapat menumbuhkan jiwa nasionalisme, menumbuhkan karakter bangsa, menumbuhkan sisi kebudayaan dan sisi Pendidikan. Karena dengan kita paham dan mengetahui sejarah, maka jiwa semangat bela negara akan tumbuh dan berkembang. “Mungkin leluhur kita atau para pejuang kita zaman dahulu, semangat bela negara dan nasionalnya bagaimana mereka berjuang melawan penjajah” ungkapnya. “Namun pada zaman sekarang berbeda yaitu harus melek dan peka dengan sejarah” lanjutnya.
Wahyudi selaku guru IPS MTsN 8 Bantul merasa senang bisa berpartisipasi dalam webinar. “Tentu saya merasa senang bisa ikut webinar karena hal ini akan menambah wawasan dan pengetahuan tentang fungsi, peran, dan manfaat museum” ungkap Wahyudi. Ia berharap ada webinar seperti ini kembali dengan cakupan yang lebih luas. Sementera Kepala MTsN 8 Bantul, H. Sugiyono, S.Pd. mendukung Wahyudi untuk mengikuti kegiatan webinar. “Saya mendukung Pak Wahyudi maupun semua guru untuk ikut berpartisipasi dalam meningkatkan kemajuan madrasah baik melalui webinar atau kegiatan online lainnya” ungkap Sugiyono. “Sehingga guru tidak hanya mengajar daring maupun luring saja melaikan mengembangkan sayapnya untuk kemajuan diri, siswa, dan madrasah” lanjutnya (jkp).