Bantul (MTsN 8 Bantul) – Peringatan Isro’ Mi’roj tahun 1444 H atau 2023 M jatuh pada Sabtu (20/02/2023) diperingati siswa MTsN 8 Bantul dengan menggelar pengajian dengan tema “Meneladani Rasulullah Disiplin Sholat 5 waktu”. Kegiatan digagas OSIS MTsN 8 Bantul diikuti seluruh siswa kelas 7-9 didampingi guru di aula madrasah, Senin (20/02/2023). Kegiatan menghadirkan dai ternama dari Kalurahan Mangunan Kapanewon Dlingo, Karsono.
Acara diawali dengan penampilan hadroh “Al Matsadeba” siswa MTsN 8 Bantul asuhan Nur Wahib, A.Md. pimpinan Masfah, S.Pd.I membawakan beberapa nasyid. Kepala MTsN 8 Bantul H. Sugiyono, S.Pd. dalam sambutan menyampaikan bahwa melalui peringatan Isro’ Mi’roj kali ini diharapkan bisa diambil hikmahnya oleh seluruh siswa yaitu bisa meneladani Rasulullah SAW untuk melaksanakan sholat 5 waktu. Ia berharap seluruh siswa mengikuti dengan seksama dari awal hingga akhir acara. Wakaur kesiswaan Munawar, S.Pd. MA yang ikut mendampingi siswa berharap kegiatan yang disiarkan live streaming melalui channel youtube MatsadebaTv bisa berjalan dengan lancar, bermanfaat bagi siswa, dan meningktakan kedisiplinan siswa dalam sholat 5 waktu.
Karsono dalam tausyiah menyampaikan bahwa Isro’ adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah menuju langit ketujuh dan kembali sampai Masjidil Aqso di Palestina untuk menerima perintah sholat. Menurut da’i asal Mangunan dengan nama tenar Cak No tersebut Nabi Muhammad SAW perjalanan di kawal Malaikat Jibril atas izin Allah SWT bertemua sekelompok kaum yang memiliki kuku panjang terbuat dari tembaga dan mencakar wajah dan dadanya sendiri karena suka menggunjing pada saat hidup di dunia. Rasulullah SAW juga menjumpai kaum yang baru memanen tanaman, tumbuh kembali terus begitu karena pada saat hidup dunia suka bersedekah baik tenaga, ilmu, uang, dan lainnya.
Nabi Muhammad SAW menjumpai kaum yang didepannya ada 2 macam hidangan, daging segar yang nikmat, empuk, nikmat dan daging yang busuk, bau menyengat dan tidak enak tapi yg dipilih adalah yang daging busuk karena kaum tersebut suka berselingkuh. Selain itu, ditampakkan pula lidah menjulur dan dipotong sendiri dengan gunting besi karena menjadi da’i tapi bisanya hanya dakwah tanpa melakukannnya dan menjumpai kaum yang kepala utuhnya dipukul sendiri dengan alat berat hingga remuk dan pulih kembali karena mengaku islam tapi tidak sholat 5 waktu. Oleh karenanya Cakno berpesan agar sebagai umat islam, kita harus sholat 5 waktu. “Saya tekankan kepada seluruh siswa untuk menjaga sholat 5 waktu karena jika tidak, kita bisa digolongkan non muslim atau kafir, Naudzubillah” pesan Cakno. “Mari kita niatkan untuk selalu menjaga sholat 5 waktu” lanjutnya. Ia menutup tausyiah dengan doa semoga diberi kekuatan, kesehatan lahir-batin dan kemudahan di segala hal. Panitia memberikan doorprize makanan dan minuman bagi siswa yang berhasil menjawab pertanyaan diambil dari tausyiah. Kegiatan berakhir sesaat sebelum waktu sholat dluhur (jkp).
Matsadeba hebat