1. Sumber Air dan cita-cita madrasah
Usaha keluarga madrasah untuk mencari bantuan pembuatan sumur yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2019 atau bahkan mungkin sebelumnya, Alhamdulillah Allah SWT memberikan ijabah terwujud pada tahun 2020, sekarang ini. Melalui badan yayasan non pemerintah, madrasah mendapat bantuan sumur jenis sumur bor yang pengeborannya dilaksanakan bulan Mei tahun 2020. Dari pihak donator dipesankan bahwa sumur tersebut kemanfaatanya diperuntukan bagi madrasah dan masyarakat di sekitar madrasah. Benar adanya setelah pengeboran mencapai 85 meter dinyatakan bahwa sumber airnya stabil. Bisa dirasakan betapa sangat bersyukur, bergembira dan berharap besar bisa mewujudkan madrasah berkonsep taman. Dengan diresmikannya sumur tersebut segeralah kita dapat memanfaatkan airnya untuk kebutuhan setiap hari di madrasah dan juga ada sebagian kecil warga masyarakat tetangga madrasah yang sudah ikut memanfaatkannya.
2. Taman Perdana
Ada satu taman yang menginspirasi kita untuk mengembangkan secara jumlah, yang kemudian menjadi Madrasah dengan konsep taman. Taman tersebut sudah dibuat tahun 2019. Pengembangan taman yang perdana terletak di samping kanan dan kiri tangga masuk ruang kelas di deretan kelas sebelah selatan halaman utama. Sederhana saja konsepnya yaitu keramik kita bongkar terus diisi tanah dan ditanami rumput gajah dengan segenap asesorisnya. Ada dua titik taman yang bisa kita sebut sebagai titik awal pengembangannya. Seperti yang disampaikan pada catatan episode ke-1, bahwa konsep bekerja bersama secara konsisten terus kita hidupkan agar rasa memiliki itu ada di setiap ASN. Di samping hal-hal yang jelas diuntungkan misalnya lebih cepat selesai, menekan biaya dan memberi ruang kemungkinan berubah model dari kesepakatan awal sebab bisa sambil kerja, diskusi perbaikan juga bisa dilakukan.
3. Pembuatan jalan sebagai pengalihan jalur
Sejak madrasah berdiri mungkin, ada jalan yang dipergunakan oleh warga untuk keluar masuk beraktifitas. Warga itu adalah beliau Bapak Suhardi yang rumahnya berada di sebelah tenggara madrasah. Beliau adalah putra bapak Hadi Sokini ( almarhum ) yang memiliki tanah lokasi madrasah sebelum terjadi jual beli. Menurut penuturan beliau, rasanya sangat tidak nyaman ( pekewuh ) jika setiap hari keluar masuk harus melintasi madrasah. Tetapi kita berdua telah terbukti sebagai dua buah keluarga yang hidup bertetangga dengan rukun. Tepatnya pada hari sabtu, 27 Juni 2020 antara madrasah dengan beliau bapak suhardi melalui komite madrasah berhasil membuat jalan di sebelah timur madrasah dan juga sebelah timur rumah bapak suhardi untuk mengganti jalur keluar masuk keluarga bapak suhardi. Kembali kita memanggil jayamik untuk mencukupi cor blok jalan yang dibuat tersebut dengan estimasi kebutuhan cor sebanyak 9 kubik. Kebutuhan pendanaan yang dipergunakan untuk kegiatan ini berasal dari 3 sumber, yaitu dari Madrasah ( Rp 3.500.000 ), dari keluarga bapak Suhardi ( Rp 2.000.000) dan bantuan dari pribadi bapak wakil bupati Bantul ( Bapak Abdul Halim Muslih ) sebesar Rp 2.000.000.
4. Jalur lama off
Seminggu setelah proses pengecoran jalan pengalihan jalur dilaksanakan, alhamdulillah sudah jadi dan siap dilalui. Selanjutnya penataan jalur lama yang akan kita pergunakan untuk mencukupi kebutuhan madrasah. Alternatif yang muncul dalam diskusi santai sambil bekerja adalah akan dipakai sebagai ruang pajang karya siswa dan piala hasil kejuaraan yang diraih siswa. Itu baru bincang-bicang dalam suasana bekerja, nantinya tentu akan kami musyawarahkan lagi lebih serius. Kembali kerja bakti bersama kita lakukan untuk persiapan pembuatan fondasi dan tembok untuk melengkapi bagian yang belum lengkap.