Pada era tahun sebelum 2000-an, sekolah di madrasah hanya sebagai pelampiasan karena tidak diterima di sekolah umum atau daripada tidak sekolah. Orang sekolah di madrasah, banyak mendapat cibiran negatif yang membuat tidak enak didengar atau membuat merah telinga. Sehingga orang tua banyak yang enggan memasukkan anak sekolah di madrasah. Madrasah sering dikenal dengan sekolah pinggiran, ada juga MTs dikenal dengan madrasah tengah sawah, MA dengan madrasah abal-abal dan masih banyak sebutan yang lainnya.
Namun era sekarang, sudah jauh berbeda. Madrasah bukan lagi sekolah alternatif dibanding dengan sekolah umum. Sekarang madrasah sudah berbenah dengan banyak inovasi dan perubahan paradigma. Terbukti sekarang dengan indikasi kelulusan, animo masyarakat menyekolahkan ke madrasah dan banyaknya prestasi yang sudah diraih membuat masyarakat mampu bersaing dengan sekolah umum. Lulusan madrasah mampu bersaing dengan sekolah umum, dengan banyaknya siswa lulusan madrasah diterima di perguruan tinggi ternama. Kalau dulu, orang beranggapan bahwa lulusan madrasah hanya bisa masuk di IAIN atau perguruan tinggi agama lainnya.
Pada saat diwawancarai Direktur Jendral Pendidikan Islam pada waktu itu, Kamaruddin Amin kepada Republika mengatakan bahwa Kemenag menyebut ada tiga standar ukuran yang menunjukkan kemajuan madrasah dibanding sekolah umum diantaranya “Indikasi kelulusan, animo pendaftaran dan prestasi dalam berbagai kompetisi,”. Kamarul mengatakan, dari segi kelulusan. Jumlah kelulusan sekolah Madrasah sangat baik di banding sekolah umum. Dia menyebut, indikasi kelulusan ujian nasional Madrasah tidak kalah dengan sekolah umum di tingkat nasional. Dari segi pendaftar, animo masyarakat untuk mendaftarkan anaknya di madrasah juga sangat banyak. Sehingga berbagai madrasah negeri, kewalahan menolak calon siswa yang tidak lolos ujian masuk sekolah. “Madrasah negeri khususnya hanya menerima 20 sampai 30 persen dari pendaftarnya. Jadi di seluruh Indonesia, MAN, MTs Negeri dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri menolak rata-rata 80 persen dari pendaftar,”. Madrasah memiliki pencapaian yang cukup cemerlang.
Sedangkan dari segi prestasi, madrasah menunjukkan kualitasnnya dalam meraih juara di berbagai kompetisi baik ditingkat nasional ataupun internasional. “Madrasah memiliki prestasi baik di tingkat nasional hingga internasional. Misalnya, madrasah bisa jadi pemenang olimpiade kimia, fisika, matematika dan seterusnya. Itu banyak sekali pemenang dari madrasah kita. Khususnya dari MAN Insan Cendekia”.
Selaras dengan program kemenag, bahwa madrasah sekarang harus mandiri dan berprestasi maka MTsN 8 Bantul saat ini banyak mengalami perubahan yang sangat signifikan dibandingkan dengan 10 tahun yang lalu dengan meningkatkan mutu madrasah. Banyak prestasi yang telah ditorehkan, dari segi prestasi dengan meraih beberapa kejuaraan olimpiade. Dari segi sarana prasarana, memiliki lapangan basket atau bola voli yang representatif dan gedung atau taman yang nyaman. Semakin meningkatnya animo masyarakat menyekolahkan ke madrasah juga merupakan bagian dari meningkatnya mutu madrasah dibanding sekolah umum.
Sehingga orang tua tidak salah memasukkan anaknya sekolah di Madrasah. Saat ini kondisi madrasah sudah beda jauh dengan era tahun 2000-an. Madrasah banyak memiliki program-program unggulan, yang tidak ada di sekolah umum. Diantaranya siswa memperoleh pendidikan umum dan agama, mengenal lebih dekat tentang Islam sehingga melalui Madrasah setiap peserta didik memiliki kesempatan lebih baik untuk mengenal Islam, juga dapat membentuk Karakter Anak Sesuai Tuntunan Al-Qur’an dan Hadis harapannya anak menjadi pribadi muslim yang memiliki akhlak sesuai dengan ajaran Islam. Selain itu program Tahfidz yang merupakan program unggulan madrasah yang sekarang menjadi primadona yang diinginkan para orang tua.
Oleh : mwr